Kanisi, gadis introvert itu, merasa ketakutan setiap kali Liam, laki-laki masa lalunya datang. Bukan dalam bentuk bayangan, tapi benar-benar hadir di hadapannya. Namun, semua itu menjadi berbeda ketika kehadirannya justru membawanya mengenal pemuda Tefano. Rupanya, cinta hadir di hati Kanisi tanpa pernah ia sadari. Tefano merebut kebekuan hati Kanisi dengan sederet hal yang melekat pada dirinya. Kharismatik. Rendah hati. Supel. Peduli kehidupan sosial. Pengusaha yang ulet. Sempurna! Namun, kehadiran Liam untuk meminta pertemuan terakhir, sebelum ia benar-benar menghilang dari kehidupan Kanisi, membuat semuanya tidak mudah. Kanisi harus menemui situasi yang sulit. Apalagi Izza, adiknya, dan Naya sahabat dekatnya juga ikut-ikutan menghilang. Ada apa ini? Akankah Kanisi dan Tefano berjalan beriringan bersama, mengikuti dan melewati cengkerama hari dengan hati yang saling mengisi? Tanyakan pada hati kecilmu jika memilih adalah suatu keharusan. Lihatlah mana yang lebih baik pada akhirnya. Jika harus bertahan maka siap untuk berkorban tapi jika mengakhiri maka siap untuk menyakiti.