Seringnya mereka bertemu telah menumbuhkan benih-benih cinta di hati tanpa mereka sadari. Setiap bertemu Syafiq, jantung Kayra terasa berdetak lebih kencang. Sepertinya ia telah jatuh cinta kepada pemuda yang sering membantunya membelikan buku itu. Namun, ada yang sesuatu yang masih mengganjal di hatinya hingga ia tidak mungkin mengungkapkan perasaannya itu. Begitu pun Syafiq, ia merasakan debaran hati yang sama dengan Kayra. Barangkali inilah alasan ia tak segera lulus dari Universitas Az-Zaituna, meski umminya terus mendesaknya untuk segera menyelesaikan kuliah dan menikah. Ia tak mau cepat lulus dan menerima calon istri pilihan umminya. Kerusuhan di Tunisia mengharuskan mereka kembali ke Indonesia. Karena terus-menerus didesak ummi agar segera menikah, mau tidak mau Syafiq mengungkapkan isi hatinya kepada Kayra dan melamarnya. Bak gayung bersambut, Kayra menerima lamaran Syafiq, tapi ia belum mau menikah sebelum bertemu dengan ibu kandungnya. Di saat mencari keberadaan sang ibu, Kayra mendapat kabar yang menyesakkan hati dari Tunisia. Seketika ia merasakan patah hati. Akankah Kayra menemukan ibunya? Kabar apa yang ia dengar dari Tunisia? Lantas, bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka berdua? Jawabannya hanya di Bahebbak, Kay!.