"Hidup adalah sebuah perjalanan transformasi tanpa henti. Saya selalu percaya setiap detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun memberi kesempatan bagi kita untuk berubah menjadi semakin baik Lagi" Erick Thohir Demikian sepenggal prinsip hidup Erick Thohir yang dipegangnya hingga sekarang. Prinsip itu is amalkan dalam berbagai lini kehidupan, mulai dari mengetola sebuah perusahaan media terkemuka, klub bola raksasa, hingga akhirnya menjadi salah satu pengambil kebijakan yang krusial dalam jajaran pemerintahan. Tidak banyak yang tahu, Erick muda bukanlah orang yang mundur saat diterpa masalah. Kita mungkin mengenalnya sebagai sook di batik penyelenggaraan Asian Games 2018 nan megah. Namun di batik itu, Erick adalah putra, adik, dan ayah bagi keluarganya. la tidak lahir dari keluarga yang bergelimang harta dan pernah juga merasakan sulitnya bertahan dalam kerasnya pasar. Dari sekian banyak pengataman hidupnya, Erick pernah berada pada persimpangan yang membuatnya menjadi Erick Thohir yang dikenal publik sekarang. Seberkas lika-liku kehidupan itu terekam dalam biografinya. Daripada menekuri kesuksesan Erick Thohir yang tidak henti-henti, buku ini juga menyajikan pengataman humanisnya menjalani tantangan dan kesulitan dalam hidup. Mimpi yang tidak terwujud, kehilangan sang guru, diremehkan, didera asumsi publik, hingga sepak terjangnya menghadapi jalan sunyi untuk berjuang dipaparkan dalam bahasa yang menarik dan mudah dimengerti. Melalui buku ini, Erick Thohir tidak hanya memaparkan prinsip dan falsafahnya, tetapi juga mengisahkan hat-hal yang ia hargai dalam hidup.