Dinamika masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi menuntut pesantren untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada. Pesantren tidak bisa tinggal diam dengan arah perubahan, karena antara pesantren dan masyarakat terbangun hubungan yang saling mempengaruhi. Pesantren memerlukan penyesuaian konsep pendidikan dan manajemen dalam menghadapi perubahan, serta dituntut mampu melakukan kontekstualisasi tanpa harus mengorbankan watak aslinya selaku institusi pendidikan, keagamaan dan sosial. Sikap yang diambil pesantren bisa berupa adaptasi, inovasi, atau improvisasi terhadap hal-hal yang baru dengan pilihan mengambil secara parsial maupun menyeluruh.