Country | |
Publisher | |
ISBN | 9786230272837 |
Format | PaperBack |
Language | Indonesian |
Year of Publication | 2023 |
Bib. Info | x, 70p. ; 23cm |
Categories | Anthropology/Archaeology |
Product Weight | 200 gms. |
Shipping Charges(USD) |
Tari Dewa Menurunkan Sanghyang Sri Gamboh merupakan salah satu repertoar tari dalam rangkaian tari-tarian yang disajikan pada pelaksanaan upacara ritual Bapelas yang di dalamnya menyajikan lima repertoar tarian, yaitu tari Dewa Memuja Ayu, Tari Dewa Memanah, Tari Dewa menurunkan Sanghyang Sri Gamboh, Tari Beganjur, dan Tari Dewa Memulangkan Ganjur. Repertoar Tari Dewa Menurunkan Sanghyang Sri Gamboh tersebut dalam rangkaian penyajiannya ada pada urutan ketiga dari sejumlah lima tarian yang ada. Sudah barang tentu, sebagai media upacara ritual, posisi tersebut memiliki arti atau makna tersendiri dalam upacara Bapelas. Mengenai hal tersebut, Sumardjo mengungkapkan bahwa “Seni berurusan dengan spiritualitas, baik secara rasio maupun secara pengalaman. Nilai dan makna ada di wilayah kosong dari benua ketidaksadaran manusia yang belum terpetakan” (2006: 93). Upacara Bapelas merupakan upacara sakral dalam pelaksanaan upacara besar kenegaraan “Penobatan Sultan” di Kerajaan Kutai Kertanagara, Kalimantan Timur, yang disebut upacara Erau. Bapelas ini dipimpin oleh seseorang yang mendapat kepercayaan penuh dari Sultan Kutai yang disebut belian. Penyelenggaraan upacara tersebut dimaksudkan untuk memuja raga dan sukma Sultan dari ujung rambut sampai ujung kaki sehingga memberikan kekuatan kepada Sultan dalam menjalankan pemerintahan atau adat.