Buku ini merupakan buku pertama di Indonesia yang menggagas tentang hutan sebagai bagian dari sistem ekologi yang terintegrasi dalam keseharian manusia. Oleh karena itu, ketika hutan dialihfungsikan di bawah kepentingan kapitalisme, manusia akan kehilangan makna dan ruang yang telah menyatu dalam kehidupannya. Melalui buku ini, para pembaca dapat menikmati gerakan lingkungan di perkotaan yang berjuang untuk mengembalikan dan merebut fungsi budaya dan sosial, yang telah lama dikonservasi dan dipelihara oleh para seniman, environmentalis, anak muda, warga lokal, pemerintah, dan keseluruhan anggota masyarakat. Ditulis oleh sosiolog lingkungan yang memiliki spesialisasi kesehatan jiwa dan politik perubahan iklim, buku ini menggunakan pendekatan sosiologi Perancis Pierre Bourdieu “Habitus” untuk memahami “collective distress” dan “eco-anxiety” yang mendorong para aktivis lingkungan memperjuangkan kelestarian hutan kota.