Country | |
Publisher | |
ISBN | 9786230264801 |
Format | PaperBack |
Language | Bahasa |
Year of Publication | 2023 |
Bib. Info | xviii, 111p. ; 25cm |
Categories | Religion - Islam |
Product Weight | 250 gms. |
Shipping Charges(USD) |
Buku ini berjudul “Aksiologi Banser”. Barisan Ansor Serbaguna atau lebih dikenal dengan sebutan Banser, adalah contoh badan otonom NU dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang mewarisi semangat nasionalisme. Nasionalisme tidak hanya sekedar doktrin kewajiban bernegara bagi setiap warga negara. Nasionalisme sudah menjadi doktrin agama, yang dalam hal ini adalah NU, dalam menanamkan jiwa nasionalisme kepada setiap anggotanya, karena agama mempunyai andil besar terhadap karakter seseorang. Oleh karena itu, nasionalisme atau jiwa kebangsaan sangat erat kaitannya dengan agama yang melahirkan sikap religiusitas. Nasionalisme Religius Banser dibentuk oleh sejarah panjang Bangsa Indonesia dari sebelum kemerdekaan. Hubbul wathan minal iman adalah wujud dari fungsi agama sebagai pembawa rahmat dengan satu diantara jalannya menjaga kedamaian negara. Nilai yang menjadi dasar acuan adalah nilai yang berasal dari ajaran ahlussunnah waljama’ah annahdliyah, yang diwarisi oleh Banser. Ahlussnunnah wal jama’ah sebagai dasar nilai religiusitas dan annahdliyah sebagai dasar dari nilai kebangsaan. Nasionalisme dan Religiusitas adalah dua kutub yang saling menguatkan. Nasionalisme Religius menjadi ethos Banser melalui adab, yaitu ketakdiman Banser terhadap Kiai. Barokah Kiailah yang menjadi akar dari nilai nasionalisme yang dimiliki oleh Banser. Seragam doreng mirip TNI, adalah cerminan dari jiwa santri yang nasionalis. Dasar timbulnya nasionalisme yang ada pada Banser ini sekaligus memberikan penguatan, bahwa akar nasionalisme Indonesia adalah berasal dari rakyat secara umum, khususnya kaum santri.