Kita diberi akal oleh Allah SWT dan harus menggunakan akal tersebut untuk berpikir. Jika kita tidak berpikir maka sungguh sia-sia Tuhan memberikan akal pada kita. Sama sia-sianya jika kita diberi kaki tapi tidak digunakan untuk berjalan dan diberi telinga tapi tidak digunakan untuk mendengar. Namun kenyataannya, kita kerap kali mendapatkan orang-orang yang tidak mau berpikir. Pernahkah kita bertanya-tanya tentang berbagai hal yang diajarkan pada kita dalam beragama? Pernahkah terlintas dalam pikiran kita pertanyaan mengapa Tuhan menciptakan kita? Mengapa kita diciptakan berbeda-beda? Dan seterusnya. Sampai-sampai Tuhan menyindir kita dengan “afala ta’qilun?” dan “afala tatafakkarun?” Orang yang tidak mau berpikir itulah yang kerap kali menyebalkan, seperti egois, tidak berakhlak, mudah menyalahkan orang lain, tidak tabayyun, dan seterusnya. Lewat buku ini, penulis mengajak kita untuk berpikir tentang pelbagai persoalan di dunia keislaman, mulai dari remeh temeh hingga hal-hal berat. Tak lain, agar kita tidak menjadi orang yang “nyebelin”.