Menjadi misionaris dalam usia muda adalah sebuah tantangan yang luar biasa. Sebab, Anton Tromp harus memulai karya pelayanan pastoralnya dengan segala keterbatasan, khususnya dalam berkomunikasi dengan umat atau masyarakat yang akan ia layani. Walaupun sebelumnya telah memperlajari atau mengikuti kursus bahasa Indonesia di Belanda, namun kenyataannya hampir semua umat atau masyarakat di daerah pedalaman Papua lebih kuat dalam menggunakan bahasa tradisional (daerah). Meskipun demikian, Anton Tromp sangat mudah mengatasinya karena memiliki kecerdasan dan prinsip yang kuat untuk tekun mempelajarinya. Anton Tromp dikenal sebagai seorang pendidik dan pekerja keras. Meskipun ia bukan orang pertama yang merintis, namun kiprah dalam bidang pendidikan dikenal secara luas di tanah Papua, khususnya di Vogelkoop (Kepala Burung). Tak ada kata mengeluh dari Anton Tromp. Ia dengan setia bersyukur dan terus membangun pendidikan sebagai cahaya yang dapat menerangi masa depan anak-anak Papua di wilayah Vogelkoop. Pendidikan yang ia dirikan ibarat lilin yang dinyalakan di tengahtengah kegelapan. Lilin itu kini menerangi sekitarnya. Sama halnya dengan pendidikan yang kini membuka jalan terang bagi generasi Papua kelak. Oleh karena itu, dengan diterbitkannya buku biografi ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan, inspirasi, dan motivasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih kepada penulis yang telah berdedikasi untuk menuliskan biografi Anton Tromp yang dikenal dengan seorang pekerja keras ini. Semoga bermanfaat.