Penggunaan istilah "green"semakin populer sejak memasuki abad kedua puluh satu yang dimaknai dengan keberlanjutan (sustainable). Berawal dari isu lingkungan yang perlu dilestarikan agar bumi ini menjadi tempat yang nyaman, berlanjut kepada organisasi bisnis yang dituntut juga agar memperhatikan unsur keberlanjutan. Buku ini ditulis agar pembaca memahami isu-isu terkait dengan keberlanjutan perusahaan yang sema kin dituntut oleh publik untuk diungkapkan. Selama ini, perusahaan melaporkan keuangan saja kepada publik. Dengan berkembangnya isu lingkungan dan tata kelola, semakin tinggi tuntutan perusahaan melaporkan corporate social responsibility (CSR). Perkembangan berikutnya dari isu nonkeuangan ialah dengan triple bottom line reporting yang berfokus pada people, planet, and prosperity. Perkembangan selanjutnya ialah dengan menerbitkan economic, social, and governance (ESG) reporting. Penerapan ESG ini merupakan salah satu upaya untuk menuju ke green finance (keuangan hijau), suatu isitlah yang menggambarkan upaya perusahaan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menerapkan tata kelola yang baik. Buku ini membahas beberapa contoh produk hijau di bidang keuangan, seperti obligasi hijau (green bonds), sekuritas beragun hijau (asset-backed securities), pinjaman hijau (green loan), dana hijau (green funds), operasi pendanaan proyek hijau (green project finance), dan indeks hijau (green index).