Puisi Tarian Anak Garam, adalah judul yang dipilih sebagai wajah imajinasi dari buku tunggal kedua yang memuat puisi-puisi karya penyair wanita Pulau Garam Madura ini. Pemilihan judul ini sangat jelas menyiratkan ide dan muatan serta pesan penulis dalam setiap puisi-puisinya, yang tersaji indah di buku ini, keseluruhan adalah puisi yang mengandung muatan cinta dan kecintaan penulis pada Tuhan, tanah air, lingkungan, keluarga serta kasih sayang pada anak didiknya. Ganesha Yudhistira – Penyair dan Novelis Buku Kumpulan Puisi, Tarian Anak Garam, karya Mutmainnah Tagawu ini, mengesankan dominasi penataan dan permainan bunyi dalam hampir ke seluruhan bunyi. Sesuatu yang secara primordial menjadi karakter dan jati diri karya puisi. Dalam khazanah sastra Melayu yang selanjutnya menjadi identitas sastra Indonesia ditemukan beberapa bentuk puisi yang kesemuanya dicirikan oleh unsur rima atau persajakannya. Pantun bersajakkan a-b-a-b, syair bersajakkan a-a-a-a, gurindam bersajakkan a-a, dan seterusnya. Ini semua fakta yang menunjukkan bahwa bunyi merupakan unsur yang sangat likat melekat dalam sebuah bangunan puisi. Drs. KH. Asy’ari Khatib – Penyair dan Pemerhati Sastra Sumenep Madura