Country | |
Publisher | |
ISBN | 9786232616578 |
Format | PaperBack |
Language | Bahasa |
Year of Publication | 2023 |
Bib. Info | xxviii, 112p. ; 20cm. |
Categories | Sociology/Culture Studies |
Product Weight | 200 gms. |
Shipping Charges(USD) |
Suku Kamoro merupakan salah satu suku asli yang mendiami Kabupaten Mimika, Papua. Suku Kamoro tersebar wilayah pesisir pantai, mulai dari Timika bagian Timur hingga Timika bagian Barat. Salah satu Tokoh Masyarakat Kamoro, Dominggus Kapiyau mengungkapkan bahwa dalam Kabupaten Mimika ada suku asli yang berdiam, yaitu Suku Kamoro yang berada di daerah pesisir pantai bagian timur hingga bagian barat. Kenapa sampai muncul Suku Kamoro? Sebelum menjadi Kabupaten Mimika, Suku Kamoro disebut dalam bahasa asli Merauke Anim Kamoro (Suku Kamoro). Kata Kamoro ini mulai muncul saat di malam hari seorang Pastor bernama Peter Drabbe dari Belanda melihat ada samar dari jauh, sehingga Pastor Peter langsung bertanya menggunakan bahasa daerah kare we kare (kamu siapa)? Lalu mereka menjawab ndare Kamoro (kami Kamoro). Pastor Peter kemudian membalasnya dengan mengatakan kare mbii (kamu setan) kamu sudah meninggal. Lama-lama semakin dekat. Pastor Peter tetap bertanya terus dan mereka menjawab hingga semakin dekat dan Pastor Peter memegang tangan salah satu orangnya dan ini daging bukan roh, berarti kare (kamu) Kamoro. Ketika Pastor Peter memegang tangan teryata daging, maka mereka masih hidup. Sehingga Kamoro berarti manusia yang hidup. Kamoro artinya manusia yang hidup. Pengertiannya adalah manusia yang hidup, di mana akan menghargai dan menghormati orang lain lebih dari pada dirinya sendiri. Kamoro adalah suku yang berdiam di Kabupaten Mimika dan pengertiannya seperti begitu. Mendengar lagi kata Kamuru, maka artinya adalah tamu. Apabila menambah kata Wee Kamuru artinya orang tamu. Wee artinya orang dan Kamuru artinya tamu, sehingga orang tamu.