Country | |
Publisher | |
ISBN | 9786232616318 |
Format | PaperBack |
Language | Bahasa |
Year of Publication | 2023 |
Bib. Info | x, 60p. ; 23cm. |
Categories | Sociology/Culture Studies |
Product Weight | 100 gms. |
Shipping Charges(USD) |
Buku ini merupakan hasil riset penulis yang dibantu oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Buku ini juga merupakan pengembangan tugas Penulisan kualitatif mata kuliah Metodologi Penulisan yang penulis ampu. Lebih dari itu, buku ini bertujuan menjawab kegundahan hati penulis mencermati berbagai fenomena, dan fakta mulai tergesernya budaya masyarakat Betawi—yang merupakan budaya asli penulis. Buku ini terdiri dari lima bab penting yang saling berkaitan. Bagian pertama buku ini berisi pendahuluan, yang memberikan gambaran mulai terjadinya pergeseran budaya masyarakat Betawi. Fakta yang paling nyata penulis amati hampir selama 47 tahun di Kampung Kandang Sapi, Desa Duren Sawit, Kota Administrasi Jakarta Timur. Di kampung ini pula, untuk kali pertama penulis menginjakkan kaki di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Penulis mengalami bagaimana kampung ini awalnya asri penuh dengan nuansa budaya Betawi, tetapi saat ini terasa padat dan budaya Betawi sudah jauh tergeser. Bagian kedua buku ini, berisi gambaran singkat terkait sejarah dan budaya masyarakat Betawi. Selanjutnya bagian ketiga buku ini berisi faktor-faktor determinan pergeseran budaya. Bagian ini secara teoretis menguraikan bahwa hampir di semua suku dan komunitas di sebuah wilayah mengalami apa yang disebut sebagai pergeseran budaya. Hal ini logis karena tidak lepas dari kebudayaan sebagai produk dari seluruh rangkaian proses sosial yang dilakukan seseorang dengan segala aktivitasnya dalam masyarakat. Pada bab ini juga dijelaskan faktor-faktor determinan penyebab pergeseran budaya, baik dari internal maupun eksternal. Jika mengacu kajian teoretis pada bab ini, maka pergeseran budaya masyarakat Betawi sejatinya sebagai hal yang wajar dan lumrah. Bagian ini juga menjadi semacam pisau analisis guna membedah fakta pergeseran budaya pada masyarakat Betawi di DKI Jakarta. Bagian keempat buku ini berisi uraian terkait bagaimana data diambil, pembahasan dan analisis kritis atas temuan data. Berdasarkan pengambilan dan analisis data, dapat penulis simpulkan bahwa pergeseran budaya pada masyarakat Betawi itu nyata. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat lima daerah di DKI Jakarta yang keadaan budaya Betawi sangat memprihatinkan, bahkan tergeser. Selanjutnya pada bagian kelima buku ini berisi kesimpulan dan saran. Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa saran kepada para pemangku kepentingan di wilayah DKI Jakarta, guna merevitalisasi kebudayaan Betawi. Diharapkan, saran strategis pada bagian ini dapat menghidupkan budaya Betawi yang sudah tergeser, sehingga generasi mendatang tidak akan kehilangan budayanya.