Visualisasi seks di Bali menggambarkan pertemuan antara unsur maskulin dan feminis yang dismbolkan dalam proses penciptaan alam makorokosmos. Lingga Yoni, misalnya, merupakanpertemuan antara Dewa Siwa yang disimbolkan sebagai lingga dengan saktinya yang disimbolkan sebagai yoni. Masyarakat Cina Kuna menggambarkan Yin Yang sebagai pertemuan antara unsur laki-laki dan perempuan. Lingga yoni merupakan dua unsur yang keberadaannya saling membutuhkan. Linga akan lengkap jika berdampingan dengan yoni, karena keduanya adalah bagaian dari rwa bhineda. Laki-laki selalu membutuhkan perempuan sehingga hidupnya menjadi lengkap. Visualisasi lingga yoni dan visualisasi seks lainnya yang menghiasi pura dan tempat suci lainnya bukan dilihat sebagai karya pornografi, tetapi ia dihadirkan untuk menyampaikan pesan-pesan tentang nilai dan makna simbolis Agama Hindu. Visualisasi seks tersebut lebih menekankan pada prinsip form follows meaning, artinya bentuk-bentuk organ laki-laki dan perempuan dihadirkan untuk menyampaikan makna.