Kekuasaan (pengarang) mengatur suasana sosial dan budaya, malah mengatur siapa yang boleh berbicara, di mana dan bila di dalam teksnya. Kekuasaan (pengarang) melahirkan keseimbangan baru setelah meruntuhkan keseimbangan lama. Pada satu pihak ia memperlihatkan keseimbangan baru ini bertindak sebagai suatu bentuk dekonstruksi yang meruntuhkan keseimbangan lama termasuk menyerang nilai, norma dan prinsip sedia ada. Namun pada satu pihak lagi ia melihat kepada pembentukan keseimbangan baru melalui rekonstruksi nilai, norma dan prinsip; sekaligus pemurnian terhadap nilai-nilai tersebut. Makanya kekuasaan pengarang memungkinkan pengarang mencipta makna baru daripada lingkungan yang ditempati mereka.

1. Malay literature - History and criticism. 2. Malay essays. 3. Authorship.