Pohon inru (aren) yang ada di muka bumi ini adalah jelmaan Sang Dewi dari Dunia Bawah. Meski ia terus melamun karena cintanya ditolak oleh dewa dari Dunia Atas, tapi ia tetap bersedia mengabdi kepada manusia di bumi. Ia tidak pernah lelah meneteskan air nira untuk dijadikan gula aren. Orang-orang tua Inrulamung lainnya yang kutemui memang sangat percaya bahwa pohon aren yang merupakan jelmaan seorang putri dari Dunia Bawah pada mulanya muncul di Sinjai Borong, tepatnya di Inrulamung. Sedangkan Sang Dewa dari Dunia Atas sangat menyesali sikapnya menolak Dewi Putri Inru, akhirnya juga bersedia mengabdi di bumi mendampingi Putri Inru dengan menjelma jadi pohon bambu. Pohon jelmaan dewa langit tersebut pada mulanya muncul di Bikeru, pusat Kerajaan Bulo-bulo. Dinamai Bulo-bulo, atau sebelumnya bernama Hulo-hulo, karena wilayah tersebut sebelumnya merupakan hutan bambu. Novel Sinjai, Rindu Tak Pernah Selesai ini bukanlah cerita cinta biasa antara dua tokoh utama Beddu Kamase dan Andi Masniar. Simbol cinta mereka adalah cinta kepada hutan. Lalu, bagaimana kisah cinta mereka? Akankah berakhir seperti kisah Putri Inru dan Putra Bulo-bulo? Bersama-sama mengabdi di bumi, tapi tidak saling memiliki. Silahkan baca selengkapnya novel yang luar biasa ini!