Country | |
Publisher | |
ISBN | 9786231341167 |
Format | PaperBack |
Language | Bahasa |
Year of Publication | 2023 |
Bib. Info | xiii, 111 ; 23cm |
Categories | Biography/Memoirs |
Product Weight | 150 gms. |
Shipping Charges(USD) |
Sejarah Jakarta tidak bisa dilepaskan dari sosok Ali Sadicin. Ditunjuk langsung sebagai Gubernur DKI Jakarta (menjabat 1966–1977) oleh Presiden Sukarno, Ali—begitu ia biasa disapa—dinilai bisa mengatasi berbagai persoalan yang melanda ibu kota. Selama 11 tahun, para Gubernur tidak hanya meletakkan dasar pembangunan Jakarta, tetapi juga menunjukkan bagaimana kota yang bermartabat seharusnya segera dibangun. Bagi Bang Ali, Jakarta harus menjadi ibu kota cerminan kebanggaan bangsa, sesuai cita-cita Bung Karno. Untuk itu, ia berupaya mewujudkan Jakarta yang berperikemanusiaan, berbudaya, nyaman, dan tertib. Ia membangun berbagai fasilitas umum dan membenahi desa-desa kumuh, berupaya mengatasi banjir dengan menyiapkan kawasan hijau di sekitar ibu kota, membangun tempat berkumpulnya para seniman, dan berkontribusi pada Jakarta Law Assistance Society. Meski demikian, kepemimpinan Bang Ali bukannya tanpa kontroversi. Dia, misalnya, meringankan perjudian dan memungut pajak untuk mengubah wajah suram sebuah kota metropolitan. Bang Ali tak peduli meski dicaci-maki dan disebut “gubernur yang maksimal. Setelah tak lepas dari jabatan gubernur, ia bergabung dengan kelompok Petisi 50 dan tak ayal menunjukkan sikap politik di hadapan Presiden Soeharto.