Haji Misbach dikenal sebagai haji merah atau haji komunis. Dia dikenal karena pernyataannya yang kontroversial. Tulisan nya di media massa juga sangat keras dan agitatif. Pernyataan keras itu tercantum di Medan Moeslimin (1915) dan Islam Bergerak (1917). Dia menyerang kolonialis Hindia Belanda, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dianggap feo dal, menyentil Muhammadiyah dan tokohnya K.H. Ahmad Dahlan, menyerang tokoh Sarekat Islam (SI) H.O.S. Tjokroaminoto, dan sebagainya. Haji Misbach sering berkonflik. Buku ini hadir adalah membahas tentang gaya komunikasi Haji Misbach yang kontroversial tersebut. Sebagai orang Jawa yang biasanya halus tutur katanya, Misbach malah menampilkan gaya lain. Gaya komunikasi Misbach yang hantam krama itulah yang dikaji dalam buku ini. Buku ini juga menggambarkan Misbach sebagai perintis pendirian Muhammadiyah di Solo. Pada awal-awal berdirinya Muhammadiyah, Solo merupakan salah satu daerah yang sering dikunjungi Ahmad Dahlan. Relasi Misbach dengan Ahmad Dahlan, Fachrodin, Haji Syujak, dan tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya begitu intens. Dapat dikatakan, pemikiran Misbach tentang Islam tidak jauh berbeda dari Muhammadiyah. Namun, dalam praksisnya, lebih kelihatan sisi perlawanannya, atau menurut Muhammadiyah, sisi nahi munkar-nya. Maka, kepada pembaca yang budiman, silahkan menikmati sisi unik dan kontroversial Haji Misbach.