Madura sudah kadung identic dengan Islam tradisional, sehingga cenderung sulit menerima apa pun yang berbeda dari paham tersebut. Buku Matahari di Balik Benteng Tradisi ini hadir justru menguraikan dengan lengkap dan detail tentang perjalanan seabad Muhammadiyah yang lahir, tumbuh, dan berkembang pesat di Sumenep (salah satu kabupaten di Madura). Buku ini sangat padat, ringkas, detail, dan berhati-hati dalam menguraikan Sejarah Muhammadiyah (dan Aisyiyah di Sumenep). Bukan hanya itu, buku ini sangat inspiratif dalam menggambarkan tentang bagaimana mengembangkan Persyarikatan tanpa harus menyinggung atau bahkan memusuhi yang lain: justru yang dilakukan adalah “mmembantu” membina Pendidikan dan Kesehatan umat. Pendeknya, buku ini berbau Sejarah, tetapi muatan antropologi dan etnografinya sangat kuat, meskipun dengan untaian kalimatnya sangat ringan. Oleh karena itu, siapa pun layak membaca buku ini, khususnya untuk mencari inspirasi dan pengetahuan bagaimana beradaptasi dalam mengembangkan Persyarikatan di Tengah Masyarakat yang berbeda.