Country | |
Publisher | |
ISBN | 9786232617162 |
Format | PaperBack |
Language | Bahasa |
Year of Publication | 2024 |
Bib. Info | xii, 130p. ; 21cm. |
Categories | Communication/Journalism |
Product Weight | 200 gms. |
Shipping Charges(USD) |
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa banyak perubahan signifikan pada dunia perpolitikan, dengan membawa isu perpecahan politik yang sudah ada sejak Pemilu 2014 hingga menjelang Pemilu 2024. Kedua kubu polarisasi yang dulu eksis antara “Cebong” versus “Kampret” kini berubah nama menjadi kubu “BuzzeRp” versus “Kadrun”. Kubu BuzzeRp merupakan kelompok yang disebut sebagai Cebong, yang pada awalnya mendukung Jokowi sebagai presiden, lalu beralih menjadi pendukung Ganjar Pranowo dan berpindah ke Prabowo untuk menjadi Capres 2024. Sementara kubu Kadrun yang dulu dikenal dengan sebutan Kampret kini mendukung Anies Baswedan maju Capres 2024. Kedua kubu ini di dunia medsos terutama di Twitter (kini X) menggunakan beragam narasi dan propaganda untuk saling menjatuhkan nama tokoh politik yang bersebrangan dan menyanjung tinggi nama baik tokoh politik yang didukungnya. Kedua kelompok ini saling menggiring opini dan pengaruh mereka di Twitter. Dengan memanfaatkan sejumlah hastag politik demi menarik lebih banyak perhatian dan mengapai lebih banyak akun di Twitter. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih memahami bagaimana intrik dan perang narasi di antara dua kubu ini. Selain itu, buku ini juga mengekplorasi kompleksitas medsos seperti Twitter dan pengaruhnya dalam membentuk politik digital dan pertukaran narasi politik yang diwarnai dengan perang narasi dan penggunaan hastag politik. Jadi, Twitter memiliki pengaruh signifikan dalam pembentukan polarisasi politik di kalangan netizen.