focus in
# 871202
USD 10.00 (Book Not in Ready Stock, will take 45-60 days to source and dispatch)
- +

Peran Seni Tradisi Era Digital Dan Sosialisasi Kebijakan Publik

Author :  Djoko Walujo, M.I.Kom. , Alhadi Saputra, S.t., M.T.I. , Dr. Drs. Wisber Wiryanto, M.M.

Product Details

Country
Indonesia
Publisher
Penerbit Samudra Biru, Indonesia
ISBN 9786232616592
Format PaperBack
Language Bahasa
Year of Publication 2023
Bib. Info x, 68p. ; 21cm.
Categories Sociology/Culture Studies
Product Weight 150 gms.
Shipping Charges(USD)

Product Description

Seni tradisi segera punah! Dapat saja terjadi, seni tradisi bakal tidak ada lagi di muka bumi bila ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya. Bahkan bila tidak ada perhatian dan usaha-usaha yang nyata dari masyarakat luas dan pemerintah, maka khususnya, seni pertunjukan rakyat bakal punah. Dan ditinggalkan masyarakat, sebab tidak ada regenerasi yang melanjutkan. Atau katakanlah, tidak ada upaya upaya pelestariannya pada masa kini. Makin maraknya pemanfaatan internet dalam kehidupan masyarakat, dan secara tidak disadari, ada suatu kegiatan yang sudah terbentuk lama dalam suatu tradisi, mulai terpinggirkan dalam konteks sebagai sarana hiburan masyarakat. Yang terpinggirkan itu tidak lain, seni pertunjukan tradisi yaitu suatu bentuk pentas seni lokal pertunjukan rakyat. Dampak globalisasi ini mempengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Yang menjadi tantangan, di antaranya yang perlu dicermati adalah jati diri bangsa yang diperhitungkan dunia luar, menjadi taruhannya. Alias, akan terpinggirkan bahkan tersisih. Sebut saja yang popular, di antaranya, pentas wayang kulit yang menjadi salah satu rujukan nilai yang masih menjadi perhatian dari masyarakat, yang selalu mengajarkan budi pekerti luhur di dalam setiap ceritanya-ceritanya. Menurut Dr. Kanti Walujo dalam bukunya Dunia Wayang-Nilai Estetis, Sakralitas dan Ajaran Hidup (Pustaka Pelajar, 2000), bila tidak dilestarikan juga akan punah. Cerita-cerita pokoknya dari wayang kulit bersumber dari kitab Mahabharata dan Ramayana yang bernafaskan kebudayaan dari filsafat Hindu- India, dan telah diserap ke dalam kebudayaan setempat di tanah air. Dalam perkembangan dewasa ini dengan makin maraknya pemanfaatan internet, maka pentas wayang kulit atau pentas seni tradisi lainnya tetap dapat dilakukan melalui media baru, internet. Bahkan pesan-pesan yang disisipkan dalam cerita wayang atau pentas seni tradisi juga dapat diisi dengan pesan dari kebijakan program pembangunan nasional dan pembangunan daerah. Dengan demikian, pentas seni tradisi juga dapat dikemas sedemikian rupa sehingga juga dapat melakukan sosialisasi kebijakan publik yang dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas. Proses komunikasi melalui pertunjukan wayang kulit atau seni tradisi lainnya, yang dianggap efektif untuk dapat sampai kepada masyarakat, meskipun penonton wayang kulit dalam tiap pementasannya terbatas jumlahnya. Namun diasumsikan proses komunikasinya dapat efektif diterima penonton dengan pesan-pesan yang disampaikan. Buku Peran Seni Tradisi pada Era Digital dan Sosialisasi Kebijakan Publik dimaksudkan mendeskripsikan bagaimana proses dan peran seni tradisi seperti pertunjukan wayang kulit dan seni tradisi lainnya dari tanah air, dapat berfungsi untuk membantu dan mendukung sosialisasi dari kebijakan publik berupa penyampaian program pembangunan kepada masyarakat luas, termasuk memberikan masukan bagi pengambil kebijakan. Diharapkan buku ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan pengetahuan baru dari peran seni tradisi untuk mendukung sosialisasi kebijakan publik di tanah air.

Product added to Cart
Copied