Mimpi itu bermula ketika Josaphat berumur lima tahun. Ia menerima tantangan dari sang ayah untuk membuat radar yang dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Mungkin bagi sang ayah, tantangan itu hanyalah sekadar motivasi saja. Namun, Josaphat menyanggupinya dengan sungguh-sungguh sebagai sebuah janji yang harus ia tepati pada suatu hari nanti. Setelah berbagai jalan ia tempuh, Josaphat akhirnya bisa melunasi janjinya sebagai perancang radar, tepatnya Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar (CP-SAR). Saat ini, radar ciptaannya telah mengudara serta memberikan manfaat bagi banyak orang di seluruh dunia. Tidak hanya itu, apa yang dicapai oleh Josaphat bahkan melebihi ekspektasi ayahnya. Saat ini Josaphat berstatus sebagai Profesor Penuh atau Guru Besar di Center for Environmental Remote Sensing (CEReS), Universitas Chiba, Jepang. Ia juga menyandang jabatan lain di berbagai universitas lain di berbagai negara.